Jumat, 28 Oktober 2011

PERKEMBANGAN FISIK ANAK KECIL

Pertumbuhan Fisik
Yang disebut anak kecil adalah anak yang berusia antara 2 sampai 6 tahun. Ada yang berpendapat bahwa masa anak kecil sudah mulai sejak sesudah usia 1 tahun. Pendapat ini juga beralasan, dan alasannya juga bisa diterima. Yang jelasa bahwa individu di sebut sebagai anak kecil sesudah ia mampu berjalan sendiri; sedangkan pada umur berapa anak mulai bisa berjalan sendiri berada pada umur yang berbeda-beda. Ada yang mulai bisa berjalan sendiri umur 1 tahun dan ada yang baru bisa pada umur 2 tahun atau lebih. Umur 2 tahun di pakai sebagai batasan dimulainya masa anak kecil berdasarkan perhitungan bahwa pada umur 2 tahun pada umumnya anak sudah mulai bisa berjalan. Di samping pertimbangan alas an tersebut, ada alasan lain yang menjadi pertimbangan yaitu bahwa mulai umur 2 tahun ada kecenderungan sifat pertumbuhan yang cukup jelas membedakan dengan sifat pertumbuhan pada masa sebelumnya. Pada masa bayi yaitu sampai umur 2 tahun pertumban relatif cepat, dan sesudahnya kecepatan pertumbuhan relatif menurun. Sampai umur 1 tahun pertumbuhan fisik bisa mencapai kurang lebih 20%; pada tahun ke-2 kurang lebih 12%; pada tahun ke-3 kurang lebih 9%; pada tahun ke-4 kurang lebih 7%; pada tahun ke-5 kurang lebih 6,5%; dan tahun ke-6 kurang lebih 5,5%.
Pada masa anak kecil pertumbuhan tinggi dan berat badan relatif menurun kecepatannya disbanding masa sebelumnya. Tinggi dan berat badan sama-sama meningkat, tetapi presentase peningkatannya berbeda. Presentase peningkatan tinggi badan bisa mencapai 2 kali lipat. Karena itu anak kecil pada umumnya cenderung tampak ramping atau tampak kurus. Di dalam membentuk peningkatan tinggi badan, persentase pertumbuhan panjang kaki lebih besar dibanding pertumbuhan togok.
Apabila antara anak laki-laki dengan anak. perempuan dibandingkan, ada beberapa hal yang bisa diidentifikasi, yaitu:
ü  Anak laki-laki pada umumnya cenderung sedikit lebih tinggi dan lebih besar dibanding anak perempuan.
ü  Proporsi rata-rata pertumbuhannya seimbang atau kecepatan pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan sama.
ü  Perbandingan lebar bahu dan lebar panggul belum ada perbedaan antara laki-laki dan Perempuan.
Pertumbuhan tulang, otot, dan jaringan lemak tubuh di dalam membentuk peningkatan pertumbuhan fisik ada kecenderungan berbeda dibanding pada masa bayi atau pada masa dewasa. Beberapa kecenderungan yang bisa diidentifikasi adalah:
ü  Peningkatan berat badan sampai awal tahun ke5 lebih banyak dihasilkan dari pertumbuhan tulang dibanding yang dihasilkan dari pertumbuhan jaringan otot dan' lemak. Hal ini te4adi karena cepatnya proses pertumbuhan tulang pada masa ini.
ü  Sampai pada awal tahun ke-5 peningkatan jaringan otot hanya kecil; tetapi sesudahnya terjadi peningkatan yang lebih cepat. Peningkatan jaringan otot yang lebih cepat mulai tahun kelima menghasilkan peningkatan potensi yang lebih besar untuk melakukan berbagai macam aktivitas fisik. Peningkatan berat badan pada umur antara 5 dan 6 tahun lebih banyak dihasilkan dari peningkatan jaringan otot. Dari peningkatan berat badan secara keseluruhan, 75 persen dihasilkan dari peningkatan jaringan otot.

Pengukuran pertumbuhan Fisik
Cabang ilmu yang mengkaji tentang pertumbuhan dan pengukuran manusia disebut "anthropometry". Pengukuran  anthropometrik meliputi tinggi badan, berat badan, besamya penampang, kelebaran dan panjang bagian-bagian tubuh. Pertumbuhan fisik dapat diketahui melalui pengukuran dalam hal-hal tersebut yang dilakukan secara berkala sejak bayi lahir. Dengan mengetahui peningkatan ukuran dari waktu ke waktu maka dapat diketahui pertumbuhannya. Sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan seorang anak normal atau tidak, bisa diketahui melalui cara membandingkan ukuran tubuh anak yang bersangkutan dengan ukuran tubuh anak-anak seusia pada. Umumnya. Apabila anak yang bersangkutan memiliki ukuran tubuh melebihi ukuran rata-rata anak yang seusia pada umumnya, maka pertumbuhannya bisa dikatakan maju. Sebaliknya bila ukurannya lebih kecil maka berarti pertumbuhannya lambat. Pertumbuhan dikatakan normal apabila ukuran tubuhnya sama dengan ukuran rata-rata anak-anak lain seusianya. Berikut akan diuraikan pengukuran fisik yang penting dan bisa dilakukan untuk memantau pertumbuhan fisik yang meliputi pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pengukuran besar penampang bagian tubuh, dan pengukuran lebar dan panjang bagian tubuh.


1.      Pengukuran Tinggi Badan
Salah satu pengukuran pertumbuhan yang sangat berguna dan umum dilakukan adalah pengukuran tinggi badan. Sampai umur 3 tahun pengukuran tinggi badan dilakukan dalam posisi tidur, sesudah usia 3 tahun pengukuran bisa dilakukan dalam posisi berdiri tegak dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan yang disebut stadiometer. Individu yang diukur berdiri tegak dengan kedua kaki rapat, bahu kendor, kedua lengan di samping badan, dan membelakangi skala pengukur pada stadiometer. Alat pengukur skala digeser sampai pada titik tertinggi dari kepala. Maka di situ bisa dibaca berapa tinggi badan individu yang diukur. Gambar mengenai cara pengukuran tersebut bisa dilihat pada gambar berikut.

Cara pengukuran tinggi badan dengan posisi berdiri

2.      Pengukuran Berat Badan
Pengukuran berat badan biasa dilakukan bersamaan dengan pengukuran tinggi badan. Pengukuran menggunakan timbangan berat badan. Individu yang diukur harus hanya menggunakan pakaian seminim mungkin agar hasil penimbangannya akurat. Individu yang diukur berdiri tegak pada timbangan; jarum penunjuk pada skala akan bergerak ke arah kanan. Sesudah jarum penunjuk berhenti beberapa saat, maka dapat dibaca angka pada skala yang menunjukkan berat badan.

3.      Pengukuran Besar Penampang Bagian Tubuh
Ada beberapa bagian tubuh yang biasa diukur. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan meteran pita yang terbuat dari baja. Bagian tubuh dilakukan dengan mengukur lingkarannya.
Pengukuran lingkaran kepala cukup penting untuk memantau pertumbuhan bayi dan anak-anak, terutama dalam kaitannya dengan pemantauan perkembangan mental. Pada anak yang temyata memiliki lingkaran kepala yang kecil, bisa menjadi petunjuk ukan perlunya pemeriksaan medis yang lebih teliti terhadap anak yang bersangkutan, karena ada kemungkinan terjadinya hambatan perkembangan mental.
Gambaran mengenai cara pengukuran lingkaran kepala dapat dilihat seperti Gambar berikut.


Cara Pengukuran Lingkar Kepala
Pengukuran lingkaran bagian-bagian tubuh yang lain adalah pada lengan, dada, pinggang, paha, dan betis.

4.      Pengukuran Lebar Dan Panjang Bagian Tubuh
Pengukuran lebar bagian-bagian tubuh berguna untuk memantau pertumbuhan terutama dalam hal bentuk tubuh. Yang paling umum dilakukan adalah pengukuran terhadap lebar bahu dan lebar panggul. Untuk mengukur lebar bahu dan lebar panggul bisa digunakan alat yang disebut caliper.
Hasil pengukuran lebar bahu apabila dibagi dengan hasil pengukuran lebar panggul, akan didapat angka rasio yang bisa untuk memantau proporsi pertumbuhan kedua bagian tubuh tersebut. Seperti misalnya bisa dilihat proporsi pertumbuhan yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan setelah memasuki masa adolesensi. Pengukuran panjang bagian bagian tubuh biasa dilakukan terhadap panjang lengan, panjang kaki, dan panjang togok. Hasil pengukuran panjang lengan, kaki, dan togok bisa digunakan untuk memantau pertumbuhan, dan bila dilakukan pada usia dewasa bisa digunakan untuk menditeksi irama pencapaian kematangan fisik pada usia pertumbuhan.

Perkembangan Kemampuan Fisik
Perkernbangan kemampuan fisik pada anak kecil bisa diidentifikasi dalam beberapa hal. Sifat-sifat perkembangan fisik yang dapat diamati adalah sebagai berikut:
1)      Terjadi perkembangan otot-otot besar cukup cepat pada 2 tahun terakhir masa anak kecil. Hal ini memungkinkan anak melakukan berbagai gerakan yang lebih leluasa vang kemudian bisa dilakukannya bermacam-macam keterampilan gerak dasar. Beberapa macam gerak dasar misalnya berlari, meloncat, berjengket, melempar, menangkap, dan memukul berkembang secara bersamaan tetapi dengan irama perkembangan yang berlainan. Ada yang lebih cepat dikuasai dan ada yang baru dikuasai kemudian.
2)      Dengan berkembangnya otot-otot besar, terjadi pulalah perkembangan kekuatan yang cukup cepat, baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Antara usia 3 sampai 6 tahun terjadi peningkatan kekuatan sampai mencapai lebih kurang 65%.
3)      Pertumbuhan kaki dan tangan yang secara proporsional lebih cepat dibanding pertumbuhan bagian tubuh yang lain, menghasilkan peningkatan daya ungkit yang lebih besar di dalam melakukan gerakan yang melibatkan tangan dan kaki. Daya ungkit yang makin besar akan meningkatkan kecepatan dalam bergerak. Hal ini sangat menunjang terbentuknya bermacam-macam keterampilan gerak dasar.
4)      Terjadi peningkatan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh yang cukup cepat. Koordinasi gerak yang meningkat dan disertai dengan daya ungkit kaki dan tangan yang makin besar, menjadikan anak makin mampu menggunakan kekuatannya didalam melakukan aktivitas fisik. Sedangkan meningkatnya keseimbangan tubuh meningkatkan pula keluasan rentangan gerak dalam melakukan gerakan keterampilan.
5)      Meningkatnya kemungkinan dan kesempatan melakukan berbagai macam aktivitas gerak fisik bisa merangsang perkembangan pengenalan konsep-konsep dasar objek, ruang, gaya, waktu, dan sebab-akibat. Melalui gerakan fisik anak kecil mulai mengenali konsep dasar objek yang berada di luar dirinya. Misalnya karena bisa menyepak maka ia bisa menyepak objek yang ada didekatnya. Kalau yang disepak adalah benda bulat yang dikemudian akan dikenal sebagai bola, maka anak menjadi mengenali konsep tentang bola yang bisa disepak. Konsep ruang dikenali oleh anak mulai ia bisa menjelajahi ruang; di suatu ruang anak merasa bisa bergerak kemana saja, dan bila dihadapannya ada tembok maka ia tidak akan menabraknya. Dengan gerakan mendaki atau menurun anak mengenal adanya ruang atas dan bawah; dan bila berada di atas ia merasa takut untuk turun. Ini menandakan bahwa dari gerakannya ia mengenali konsep ruang. Konsep gaya mulai dikenali saat anak menggunakan tenaganya untuk melakukan gerakan tertentu. Misalnya melalui gerakan melempar bola anak mengenali bahwa gaya dorong terhadap bola bisa dihasilkan dari ayunan tangan. Konsep waktu juga bisa dikenali melalui aktivitas fisik. Misalnya pada saat anak mulai belajar berjalan sendiri, ia mulai mengenali waktu lama atau sebentar. Bila anak dengan tertatih-tatih berusaha berjalan sendiri kearah ibunya, karena tidak cepat sampai ia ingin segera sampai dengan mempercepat langkahnya. Konsep sebab akibat bisa dikenali oleh anak-anak misalnya melalui pengalamannya bahwa benda yang sedang dipegang dilepaskan kemudian benda itu jatuh, maka anak akan tahu bahwa benda yang dilepaskan akan berakibat jatuh.

Pengenalan anak kecil terhadap konsep-konsep tersebut tentu masih pada taraf yang sangat sederhana dan belum bisa menjelaskannya. Pengenalannya akan semakin kompleks dengan makin banyaknya pengalaman mereka. Pengenalan konsep-konsep tersebut sangat berguna untuk perkembangan koordinasi dan kontrol tubuh.
Bagi anak kecil aktivitas gerak fisik dan pengalaman yang diperoleh di dalamnya bukan hanya bermanfaat untuk perkembangan fisik, perkembangan fungsi organ-organ tubuh, dan perkembangan kemampuan gerak, melainkan juga bermanfaat untuk perkembangan
intelektualnya. Sebelum mampu membaca, menulis, dan berhitung anak kecil akan lebih banyak mengekspresikan buah pikirannya melalui aktivitas fisik.

Sumber : 
Sugianto. 2oo3. Perkembangan Dan Belajar Motorik. Pusat penerbitan : Universitas Terbuka               http://3.bp.blogspot.com/_brwFt_thKk/Tc5kVjSfb2I/AAAAAAAABfA/gjtWvyz2CXk/s1600/mengukur-kepala-bayi.jpg
http://blogs.unpad.ac.id/kknmgiriawas2011/files/2011/07/Pengukuran-Tingga-Badan.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar